Jasa Fabrikasi Logam Besi Baja Stainless Steel Saat ini

 

Fabrikasi Logam adalah suatu proses menciptakan suatu produk atau barang dari bahan mentah bisa berupa matrial Besi baja dan stainless steel yang diproses menjadi suatu produk atau barang jadi .

Berbicara tentang dunia konstruksi, tentu fabrikasi menjadi elemen yang tidak bisa dipisahkan. Seringkali, fabrikasi ini terkait dengan pengolahan logam. Artinya, fabrikasi merupakan proses produksi yang meliputi proses menyeluruh dari awal hingga akhir tahapan.

Tahapan Proses Fabrikasi Dimulai dari perancangan atau rekayasa, pemotongan, pembentukan, penyambungan, dan perakitan yang termasuk dalam tahap pengerjaan akhir. Artinya, lewat proses fabrikasi, beberapa barang tertentu dengan sifat yang berbeda diolah menjadi produk jadi.

Fabrikasi logam

Beberapa Hal Yang perlu diperhatikan Dalam Fabrikasi Diantaranya :

A.Bahan Baku Dalam Fabrikasi logam

Dalam proses fabrikasi akan  melibatkan bahan baku mentah, bukannya yang sudah setengah jadi atau bahkan siap pakai. Memang, istilah “fabrikasi” bisa bermakna banyak hal sesuai dengan konteksnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabrikasi adalah pembuatan barang dengan standar tertentu secara besar-besaran.

Jika kita menghubungkan istilah fabrikasi dengan dunia konstruksi, ada banyak elemen yang dilibatkan. Misalnya, material mentah seperti Besi Baja Stainless Stell , plat, pipa, , aluminium, , dan banyak lagi variasi logam lainnya. Dalam proses fabrikasi, semua pekerjaan dilakukan secara bertahap.

 B. Cara Kerja Fabrikasi  Logam

Tentunya, hal paling pertama yang harus diperhatikan dalam proses fabrikasi logam adalah membuat desain. Di tahap ini, siapapun bisa menuangkan ide mereka terhadap kebutuhan hasil akhir yang diharapkan. Semua desain dibuat sesuai dengan ukuran dan kebutuhan masing-masing.

Kemudian, material mentah yang digunakan – entah itu besi, baja, atau stainless steel – akan diukur sesuai dengan desain yang dibuat di tahap awal. Di tahap ini pula, ada proses untuk menandai bagian tertentu yang akan dipotong atau diberi lubang baut. Baru kemudian material dipotong sesuai dengan kebutuhan.

Proses pemotongan bisa dilakukan dengan gergaji, pahat, atau menggesek material. Setiap metode yang dipilih perlu disesuaikan dengan bahan baku yang digunakan. Tidak jarang pula bahan baku yang semula berbentuk lurus harus dibengkokkan baik secara manual maupun menggunakan alat.

Tahap berikutnya adalah perakitan atau assembling. Tentunya, untuk memastikan setiap bagian dari material bisa tersambung satu sama lain maka perlu tindakan khusus seperti pengelasan (welding), memberi lubang baut (drilling), memberi perekat, menambahkan pengencang, dan sebagainya. Biasanya pada tahap ini, digunakan logam lembaran dan struktur baja untuk merekatkannya.

Kemudian, proses fabrikasi memasuki bagian akhir. Pada tahap ini, dilakukan proses finishing atau membersihkan seluruh material dari bekas yang mungkin muncul sejak tahap awal. Tidak sampai situ saja, kemudian dilakukan proses blasting atau menyemprotkan pasir bertekanan udara untuk membersihkan lapisan logam lain yang mungkin masih tertinggal.

Setelah seluruh material dipastikan bersih, lalu proses pengecatan sesuai dengan keinginan bisa dimulai. Tentunya, hal ini harus menyesuaikan dengan apa bentuk yang diinginkan serta mempertimbangkan estetika dan banyak faktor lainnya. Contohnya, bagi sebuah perusahaan yang memiliki ciri khas desain tertentu, tentu proses fabrikasi harus mengacu pula pada desain-desain yang telah ada sebelumnya.

 Tahapan yang dijabarkan di atas tentu tidak selalu sama dalam setiap proses fabrikasi. Setiap desain dan hasil akhir yang berbeda, akan berlainan pula tahapan yang digunakan. Namun secara garis besar, benang merahnya tetap sama yaitu mengolah bahan baku mentah menjadi bentuk berbeda sesuai dengan kebutuhan. Itulah proses fabrikasi.

C. Di Mana Fabrikasi Logam Bisa Dilakukan?

Proses fabrikasi sebuah konstruksi bisa dilakukan baik di dalam maupun luar ruangan. Biasanya jika dilakukan di dalam ruangan, maka semua alat dan mesin yang diperlukan telah tersedia. Setiap pekerja akan mengerjakan bagian mereka sesuai dengan pekerjaan masing-masing.

Contoh mesin yang tersedia dalam sebuah bangunan khusus untuk fabrikasi adalah mesin las, mesin potong, gergaji, mesin bending, overhead crane, air compressor, instalasi pipa, dan banyak lagi.

Selain dalam sebuah gedung, fabrikasi juga bisa dilakukan di luar ruangan atau disebut juga dengan site fabrication. Sesuai dengan namanya, fabrikasi pada tahap ini dilakukan di sebuah lapangan terbuka tempat proyek berlangsung.

Di tempat inilah seluruh proses fabrikasi dilakukan sejak awal hingga akhir. Contohnya, proses penimbunan material yang diperlukan, pemotongan, perakitan, finishing, pembersihan, dan tahapan lainnya hingga hasil yang diharapkan telah selesai dibuat.

D. Butuh Ketelitian dan Profesionalisme

Satu hal yang pasti dari seluruh proses fabrikasi logam yang telah kita elaborasi di atas adalah bahwa tahapannya cukup rumit. Itu sebabnya, perlu ketelitian dan penyedia jasa yang profesional untuk mengerjakannya. Jam terbang dan pengalaman akan menjamin proses fabrikasi bisa berjalan dengan lancar dan komprehensif.

Beragam keperluan industri seperti pembuatan tangki penimbunan, stack flare, rotary feeder, hingga sistem perpipaan kelapa sawit juga sangat bergantung pada proses fabrikasi. Bahkan, tenaga yang terlatih bisa membantu sejak tahapan desain hingga diskusi teknik pemasangan yang tepat.

Apalagi, perusahaan tentu perlu mempertimbangkan faktor production cost dan construction efficiency dalam melaksanakan sebuah proyek fabrikasi, bukan? Untuk itu, percayakan PT. Metaflex Jaya Abadi sebagai mitra kerja berpengalaman dalam menyediakan jasa fabrikasi sesuai dengan kebutuhan.